![]() |
Foto: Ketua BEM FKIP UHO, Muhammad Ferli Nur bersama rekannya/sekitarSULTRA.com. |
Kendari, sekitarSULTRA.com - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari tanggapi penundaan pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) di Tahun 2025 yang dilakukan oleh Pemerintah.
Ketua BEM FKIP UHO, Muhammad Ferli Nur menyampaikan bahwa penundaan pengangkatan CPNS dan PPPK adalah sebuah hal yang blunder secara ekonomi.
Dimana hal ini dapat meningkatkan jumlah pengganguran di negara Indonesia, secara umum pengangkatan CPNS dan PPPK tersebut adalah untuk mengurangi tingkat pengangguran.
"Lantas dengan adanya penundaan ini justru memberikan kerugian yang hampir mencapai 7 T dan makin meningkatkan angka pengganguran karena banyak dari mereka yang sudah mengundurkan diri dari pekerjaan sebelumnya atau resign," ujarnya, Rabu (12/3/2025).
Penundaan itu diawali dengan pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) awalnya pengangkatan pada 1 Maret di undur sampai bulan Oktober sekitar 7 bulan itu sangat lama dan merugikan.
Lanjut Ferli pengangkatan sebagian CPNS dan PPPK paru waktu saja sudah banyak membuat kecewa apalagi di tambah pengangkatan di tunda.
“Apalagi usianya mendekati BUP (Batas Usia Pensiun) bahkan banyak yang usianya tinggal 2 tahun dari BUP jadi dengan adanya penundaan ini bisa jadi tinggal 1 tahun masa kerjanya, yang harusnya Pengangkatan ASN CPNS dan PPPK 1 Maret ini mereka sudah mendapatkan NIP,” ungkapnya.
Sambunganya, adapun jika terjadi penundaan cukup 1-2 bulan saja seandainya surat keputusan (SK) di sesuaikan dengan tahap II jangan sampai 7 bulan juga.
“Jadi saya berharap Kementerian PANRB dan BKN (Badan Kepegawaian Negara) mempertimbangkan kembali pengangkatan secara bertahap tersebut,” tutupnya. (Red).