sekitarSULTRA.com - Portal Berita Pilihan untuk Masyarakat Sultra

Keluarga Besar Mahasiswa FKIP UHO Kendari Geruduk DPRD Provinsi Sultra, Tolak Efisiensi Anggaran Pendidikan dan Kesehatan | SEKITAR SULTRA

Foto: Kelurga Besar FKIP UHO Kendari saat melakukan hearing dengan Anggota DPRD Sultra/sekitarSULTRA.com.


Kendari, sekitarSULTRA.com - Ratusan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO), 26 Februari 2025, menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara. 

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak pada sektor pendidikan dan kesehatan. Selain itu, mahasiswa juga menuntut evaluasi terhadap program makan bergizi gratis serta Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP UHO, Ferlin Muhammad Nur atau yang akrab disapa Piter, menegaskan bahwa mahasiswa tidak menolak efisiensi anggaran secara keseluruhan. Namun, mereka keberatan jika anggaran pendidikan dan kesehatan ikut terkena pemangkasan.

"Kami sepakat dengan efisiensi anggaran, tetapi kami keberatan jika pendidikan dan kesehatan ikut dipangkas. Pendidikan adalah senjata utama kita untuk mencapai Indonesia Emas 2045,” ujar Piter dalam orasinya.

Dalam aksi tersebut, mahasiswa sempat menunjukkan kekecewaan setelah mengetahui bahwa Ketua DPRD Sultra tidak berada di tempat. Mereka berharap aspirasi yang mereka suarakan dapat langsung disampaikan kepada Ketua DPRD.

Sebagai respons, Ketua Komisi III DPRD Sultra, Suwandi Andi, menemui para demonstran dan menawarkan untuk menindaklanjuti tuntutan mereka.

“Saya akan membuat surat resmi untuk mengirimkan aspirasi ini ke pusat, tetapi akan lebih baik jika surat tersebut disaksikan langsung dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama pimpinan,” kata Suwandi.

Awalnya, mahasiswa bersikeras hanya ingin berdialog langsung dengan Ketua DPRD. Namun, setelah negosiasi, disepakati bahwa mereka akan dihubungi kembali untuk menggelar RDP setelah Ketua DPRD kembali ke daerah.

Suwandi juga menegaskan bahwa mahasiswa harus terus bersuara dalam menolak efisiensi anggaran, terutama di sektor pendidikan. Menurutnya, pemangkasan anggaran pendidikan dapat merugikan banyak pihak dan berpotensi menghambat pencapaian Indonesia Emas 2045.

Aksi yang dilakukan oleh KBM FKIP UHO ini berlangsung tertib dan damai tanpa adanya tindakan anarkis. Sikap disiplin para mahasiswa mendapat apresiasi dari berbagai pihak karena menunjukkan bahwa demonstrasi dapat berjalan dengan tertib tanpa kekerasan.

Mahasiswa FKIP UHO berkomitmen untuk terus mengawal isu ini hingga ada kejelasan terkait kebijakan efisiensi anggaran yang mereka nilai merugikan dunia pendidikan dan kesehatan. (Red) ***

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar dengan Sopan dan Bijak !!!

Lebih baru Lebih lama
close
Banner iklan disini