Foto: Roslina Afi, Ketua KPKM-Sultra (Memakai baju biru dan topi biru paling tengah) saat bersama Kontingen Atlet Taekwondo Pelajar asal Mubar di GOR Poltekes Kemenses Kendari. |
Kendari, sekitarSULTRA.com - Kontingen Atlet Pelajar Taekwondo asal Muna Barat (Mubar) turut ambil bagian dalam mengikuti kejuaraan Liga Pelajar Taekwondo Sulawesi Tenggara (Sultra) 2024 yang berlangsung selama dua hari, dari 28-29 Desember 2024 di Gelanggang Olah Raga (GOR) Poltekes Kemenses Kendari.
Ajang ini berhasil mencatat sejarah sebagai salah satu kejuaraan dengan jumlah peserta terbanyak, yakni 705 atlet dari 14 kabupaten/kota dan 36 klub Taekwondo di Sultra.
Dalam kejuaraan tersebut, atlet Pelajar Mubar berhasil menyabet Medali Emas dan Perak. Untuk kategori Dojang ATC 2 Emas, 2 Perak, 8 Perunggu. Untuk kategori Dojang TTC 7 Emas, 9 Perak, dan 12 Perunggu, bahkan salah satu atlit dari dojang TTC meraih Piala Pemain terbaik Putri.
Meskipun tak didukung KONI sebagai Instansi yang menaungi pembinaan olah raga, kontingen altet Pelajar Taekwondo Mubar yang berasal dari Dojang ATC-Ardjuna Taekwondo Club dan Dojang TTC-Tiworo Taekwondo Club telah mengukir prestasi dan mengharumkan nama Kabupaten Muna Barat.
Tak ada dukungan Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Mubar saat Kontingen Altet Taekwondo Pelajar dari Mubar berlaga di Liga Pelajar Taekwondo Se-Sultra, menuai kritikan, salah satunya datang dari Kelompok Pemerhati Keadilan Masyarakat Sulawesi Tenggara (KPKM-Sultra).
Menanggapi hal itu, Roslina Afi Ketua KPKM-Sultra menyesalkan tidak ada perhatian dari KONI Mubar saat mereka mengikuti turnamen itu, sehingga mereka harus berupaya sendiri untuk mencari sumbangan dana dari para donatur yang dermawan.
"Saya meras sangat miris dengan kondisi ini dan menyayangkan sikap Pemda Mubar melalui KONI Mubar yang menyianyiakan para atlet ini, sehingga mereka harus berusaha keras untuk mencari anggaran agar bisa bertanding, padahal sampai saat ini, mareka telah mengharumkan nama Kabupaten Mubar," ujar Roslina Afi dalam keterangan persnya, Senin (30/12/2024).
Roslina Afi juga menyampaikan bahwa KPKM-Sultra akan mendatangi Kantor Dinas Olah Raga (Dispora) Sultra dan Badan Peneriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sultra guna menanyakan tranparansi tata kelola anggaran yang ada di KONI Mubar.
"Dalam beberapa waktu kedepan, kami akan mendatangi Dispora Propinsi dan BPK Perwakilan Sultra untuk mempertanyakan terkait anggaran untuk Dispora Mubar, ada atau tidak sebegai bentuk keterbukaan informasi publik? Kalau ada anggaranya, aggarannya dikemanakan?," sambung Roslina Afi.
Pihaknya juga berharap agar kejadian sepura lagi tak lagi terulang kepada atlet-atlet olah raga lainnya di Mubar di kemudian hari, demi menjaga nama baik daerah Mubar dan mereka (atlet olah raga) dapat mengharumkan nama derah tanpa adanya polemik.
"Kami berharap ke pihak-pihak terkait agar kedepan harus dianggarkan demi kelangsungan dan kesinambungan para anak-anak muda yang kedepan yang mungkin lagi akan pengharum nama daerah ditingkat nasional bahkan di mungkin sampai tingkat internasional," tandas Roslina Afi.
Diketahui, tujuan dari turnamen Kejuaran Liga Taekwondo Pelajar Se-Sultra diadakan bertujuan mencetak Generasi Atlet untuk PON 2028. Kejuaraan itu merupakan langkah strategis dalam mempersiapkan atlet untuk berkompetisi di tingkat nasional, termasuk POMNas 2025 dan PON NTB/NTT 2028.
Sampai berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi tanggapan dari KONI Mubar. Media sekitarSULTRA.com masih berupaya menghubungi Pihak KONI Sultra untuk menanggapi persoalan ini. (Red)***