Foto: Ketua DPP PA GMNI, Prof. Arief Hidayat saat menyampaikan pidatonya dihadapan seluruh Kader GMNI yang hadir dalam acara Ziarah ke makam Bung Karno/sekitarSULTRA.com. |
Blitar, sekitarSULTRA.com – Sebanyak 1.500 kader dan alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dari berbagai daerah di Jawa Tengah, melaksanakan ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, dalam rangka memperingati bulan Bung Karno.
Kegiatan ini berlangsung pada hari Jumat dan Sabtu, tanggal 28-29 Juni, dan menjadi momen penting bagi para anggota GMNI untuk merenungi ajaran-ajaran Sang Proklamator sekaligus memperkuat solidaritas antar sesama anggota.
Acara bertajuk “Ziarah 1.500 Kader dan Alumni GMNI Jawa Tengah” ini merupakan bagian dari serangkaian kegiatan memperingati bulan Bung Karno.
Menurut Ketua Panitia, Gunawan Tri Rahmadi, panitia telah mempersiapkan acara ini dengan matang untuk memastikan kelancaran ziarah yang melibatkan ribuan peserta dari berbagai daerah.
“Kami telah melakukan persiapan yang intensif untuk menyambut lebih dari 1.500 kader dan alumni yang akan berziarah. Ini adalah bukti nyata semangat kebersamaan dan penghormatan kita terhadap Bung Karno,” kata Gunawan.
Sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah Indonesia, Bung Karno tidak hanya dikenang sebagai Proklamator Kemerdekaan Indonesia, tetapi juga sebagai konseptor Pancasila. Melalui pidato dan tulisannya, terutama pidato bersejarah pada Sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno berhasil membangun dasar ideologis yang kuat bagi bangsa Indonesia.
“Marhaenisme, yang menjadi azas perjuangan Bung Karno, adalah panduan bagi kita untuk tetap berjuang dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Ideologi ini terus relevan dan menjadi pijakan kita dalam setiap langkah,” lanjut Gunawan.
Selain itu, Abang Baginda M Hasibuan, Ketua Harian Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Alumni (PA) GMNI Jawa Tengah, menjelaskan bahwa bulan Juni memiliki makna historis yang mendalam bagi kaum nasionalis.
“Bulan Juni adalah bulan penting bagi kita semua. Kita memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni, hari kelahiran Bung Karno pada 6 Juni, dan hari wafatnya Bung Karno pada 21 Juni. Oleh karena itu, ziarah ini bukan hanya untuk mengenang beliau, tetapi juga untuk menginternalisasi ajaran-ajaran Bung Karno dan memperkuat semangat nasionalisme di kalangan kader dan alumni GMNI,” jelas Abang Baginda.
Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Prof. Dr. Arief Hidayat, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PA GMNI, serta Ir. Bambang Wuryanto, MBA, Ketua DPD PA GMNI Jawa Tengah. Acara ini juga diramaikan oleh kader dan alumni dari berbagai daerah lain seperti Jawa Timur, Jawa Barat, DI Yogyakarta, dan DKI Jakarta.
Di sela-sela ziarah, para peserta juga diingatkan akan pentingnya mempelajari dan memahami lebih dalam pidato serta tulisan-tulisan Bung Karno. Dengan demikian, ajaran-ajaran beliau tidak hanya menjadi kenangan sejarah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik.
“Kita harus terus memupuk dan menyebarkan semangat Pancasila sebagai dasar negara dan panduan kita dalam berbangsa dan bernegara. Ziarah ini adalah salah satu cara kita untuk menjaga api semangat tersebut tetap menyala,” tambah Abang Baginda.
Acara ziarah ini ditutup dengan doa bersama di Makam Bung Karno, di mana seluruh peserta dengan penuh hikmat mendoakan Bung Karno dan mengenang jasa-jasanya bagi bangsa Indonesia. Mereka pun berharap, semangat dan ajaran Bung Karno akan terus hidup dan menjadi pedoman dalam perjalanan Indonesia menuju masa depan yang lebih gemilang.
Dengan selesainya acara ziarah ini, para kader dan alumni GMNI diharapkan dapat kembali ke daerah masing-masing dengan membawa semangat baru untuk terus menginternalisasi nilai-nilai perjuangan dan nasionalisme yang diajarkan oleh Bung Karno.
“Semoga ziarah ini menjadi pemicu semangat kita semua untuk terus berkontribusi positif bagi bangsa dan negara. Mari kita terus jaga dan amalkan ajaran-ajaran Bung Karno dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Abangda Baginda.
Sementara itu, Ketua Umum DPP PA GMNI menyampaikan bahwa ziarah yang mereka lakukan tidak hanya menjadi ajang untuk mengenang jasa-jasa Bung Karno, tetapi juga sebagai momen refleksi bagi para kader dan alumni GMNI. Dengan menyatu dalam suasana khidmat di Makam Bung Karno, mereka diharapkan dapat menggali semangat dan nilai-nilai perjuangan yang pernah diajarkan oleh Bung Karno.
“Saya sangat mengapresiasi semangat para kader dan alumni yang berpartisipasi dalam ziarah ini. Kita semua tahu bahwa perjalanan ideologis Bung Karno adalah fondasi dari Pancasila yang kita junjung tinggi hari ini,” ujar Prof. Arief Hidayat. (Red)***